Mengapa Perut Kenyang Bikin Ngantuk? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Mengapa kenyang bikin ngantuk?

Rasa kantuk setelah makan merupakan fenomena umum yang sering dialami oleh banyak orang. Namun, tahukah Anda bahwa kondisi ini memiliki penjelasan ilmiah? Rasa kantuk tersebut tidak hanya disebabkan oleh kenyang semata, tetapi melibatkan proses pencernaan, pelepasan hormon, dan kerja sistem saraf. Artikel ini akan mengulas secara lengkap penyebab rasa kantuk setelah makan serta beberapa tips untuk mengatasinya.

1. Proses Pencernaan dan Aliran Darah

Setelah seseorang makan, tubuh secara otomatis mengalihkan sebagian besar aliran darah ke saluran pencernaan. Tujuannya adalah untuk memperlancar proses pencernaan makanan. Akibatnya, sebagian aliran darah dari otak sedikit berkurang, meskipun bukan penyebab utama rasa kantuk. Penelitian menunjukkan bahwa mekanisme tubuh yang lebih kompleks turut berperan dalam menimbulkan rasa kantuk setelah makan.

2. Peran Hormon dalam Tubuh

Pelepasan hormon tertentu setelah makan memiliki pengaruh besar terhadap rasa kantuk. Beberapa di antaranya adalah:

  • Insulin: Mengatur kadar gula darah dan memicu pelepasan triptofan ke otak.
  • Serotonin: Dihasilkan dari triptofan, memberikan efek relaksasi dan kenyamanan.
  • Melatonin: Hormon yang mengatur siklus tidur-bangun tubuh, turut meningkat setelah makan besar.

Kombinasi hormon-hormon tersebut membuat tubuh merasa lebih rileks dan akhirnya menimbulkan rasa kantuk, terutama setelah mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat.

3. Pengaruh Jenis Makanan

Jenis makanan yang dikonsumsi turut memengaruhi munculnya rasa kantuk. Makanan yang mengandung karbohidrat sederhana seperti nasi putih, roti, atau makanan manis cenderung lebih cepat meningkatkan kadar gula darah. Hal ini memicu pelepasan insulin dalam jumlah besar, yang kemudian merangsang produksi serotonin dan melatonin.

Sebaliknya, makanan tinggi serat dan protein lebih lambat dicerna, sehingga lonjakan hormon penyebab kantuk tidak terjadi secara drastis.

4. Aktivasi Sistem Saraf Parasimpatik

Saat tubuh sedang mencerna makanan, sistem saraf parasimpatik aktif untuk membantu proses "rest and digest" atau istirahat dan cerna. Aktivasi sistem saraf ini menyebabkan tubuh berada dalam kondisi relaksasi yang mendorong munculnya rasa kantuk. Hal ini merupakan respons alami tubuh untuk memfokuskan energi pada proses metabolisme.

5. Cara Mengatasi Kantuk Setelah Makan

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi rasa kantuk setelah makan:

  1. Makan dengan porsi kecil namun sering untuk menghindari beban pencernaan berlebih.
  2. Hindari konsumsi makanan tinggi karbohidrat sederhana secara berlebihan.
  3. Pilih makanan tinggi protein dan serat agar pelepasan energi berlangsung lebih lambat.
  4. Lakukan aktivitas ringan seperti berjalan kaki selama 10–15 menit setelah makan.
  5. Pastikan asupan cairan tubuh tercukupi untuk menjaga konsentrasi dan energi.

Kesimpulan

Rasa kantuk setelah makan disebabkan oleh kombinasi mekanisme biologis dalam tubuh, seperti peningkatan aliran darah ke sistem pencernaan, pelepasan hormon insulin, serotonin, dan melatonin, serta aktivasi sistem saraf parasimpatik. Dengan memahami penyebabnya, kita dapat mengambil langkah pencegahan yang tepat agar tetap produktif setelah makan.

Referensi Ilmiah

  • Bazar, K. A., Yun, A. J., & Lee, P. Y. (2004). Debunking a myth: neurohormonal and vagal modulation of sleep centers…. PubMed
  • Bes, F., Jobert, M., & Schulz, H. (2009). Modeling napping and post-lunch dip…. PubMed
  • Grant, C. L., et al. (2017). The impact of meal timing…. NIH
  • Lehrskov, L. L., et al. (2018). The role of IL-1 in postprandial fatigue. PubMed
  • Polianovskaia, A., et al. (2024). Plant-rich diets and sleep. PubMed
  • Reyner, L. A., et al. (2012). Post-lunch sleepiness in driving. PubMed
  • Yang, B., et al. (2023). Brain state change and vigilance. PubMed
Ruang Belajar Channel
Ruang Belajar Channel Education Content Creator

Posting Komentar untuk "Mengapa Perut Kenyang Bikin Ngantuk? Ini Penjelasan Ilmiahnya"